Hal ini menjadi angin segar bagi orang tua yang bercita-cita menjadikan anaknya sebagai dokter dan dokter spesialis.

"Pemerintah akan memberi bea siswa, Kemenkes telah mendapat persetujuan dari Menkeu untuk memberi bea siswa bagi kalangan yang mau menjadi dokter umum atau dokter spesialis. Syaratnya bersedia mengabdi di daerah terpencil yang direkomendasikan oleh Kemenkes".
Demikian disampaikan Drg. Arianti Anaya MKM, Dirjen Nakes Kemenkes pada acara Dies Natalis ke 66 FKUH Makassar, Jumat (28/1/22).

Program ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka pemerataan tenaga medis di seluruh Nusantara. Walau tidak menjelaskan secara langsung jadi ASN tapi salah satu sumber dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FKUH) mengatakan bahwa bisa otomatis jadi pegawai negeri.

Ia mengakui FKUH sudah lama menampung mahasiswa utusan beberapa Pemprov dari Kawasan Timur Indonesia baik calon dokter umum maupun dokter spesialis.

Seperti pengakuan Dr. Farid Husain SpA alumni FKUH 2018 putra Makassar, ia bekerja di RS Maluku Utara. Ia dibiayai Pemprov Maluku Utara untuk ikut mengikuti pendidikan PPDS Pascasarjana FKUH.

Dari catatan INBISNIS ID, FKUH sejak era Orde Baru thn 2000-an mengundang lulusan SLTA yang meraih peringkat pertama dari berbagai daerah kuliah dengan bebas test.

"Pemerintah juga masih membuka peluang untuk membuka FK di setiap provinsi yang kuota mahasiswanya ditentukan oleh KKI bersama Kemendikbud Ristek," ujar Arianti.

Salah satu kendala dalam pendirian FK adalah persyaratannya yang cukup berat karena divisitasi berbagai lembaga seperti KKI, IDI, AFKI, ARSP tutur suatu sumber. Syarat lainnya akreditasi yang diemban oleh LAM PT Kes, tidak sama dengan Institusi Pendidikan Kesehatan yang lain, FK minimal akreditasi B.

(A Rivai Pakki/Redaksi)