Oknum anggota dewan tersebut dengan berani mengatakan, dibalik pelantikan tersebut ada misi pembantaian politik dan politik balas dendam bagi orang dekatnya (Alm) Bupati Eliaser Yentji Sunur, sebagaimana diberitakan kilatnews.id (4/2).
Menanggapi kritikkan ini, Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday menegaskan, kritikkan tersebut sama sekali tidak menyentuh substansi pelantikan.
Menurut Bupati Lembata saat dijumpai awak media usai mengikuti kegiatan pemberkatan lonceng Gereja Paroki Salib Suci Hoelea, Omesuri, Lembata mengatakan bahwa semua keputusan sudah berjalan sesuai regulasi dan kualifikasi yang telah ditentukan.
“Kita lakukan ini sesuai regulasi, berbagai pertimbangan, kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Coba dicek kembali apakah ada yang ditempatkan tidak sesuai kualifikasi, tidak sesuai kompetensi dan kinerja. Kalau 90 % tidak sesuai kompetensi, mungkin itu pembunuhan karakter politik,” ungkap Bupati Lembata.
(Antonius Rian/Redaksi)