Diketahui, pelatihan peningkatan kualitas petani tersebut sebagai respon terhadap situasi pandemi yang di mana menyebabkan banyak pekerja pariwisata terpaksa harus kembali ke desa dan memilih jadi petani untuk bertahan hidup.
Terkait hal tersebut, Dinas Pertanian Badung pun berharap semoga dengan adanya tim penyuluh ini bisa membantu para petani di Badung. Hal ini dikatakan Wayan Wijana selaku Kadis Pertanian Kabupaten Badung, pada Kamis (10/2/22).
"Ketika pandemi Covid ini melanda negeri ini ternyata sektor pertanian bisa memberi pengaruh yang besar terhadap roda perekonomian masyrakat di Badung," ujarnya.
Lanjut Wayan, selama pandemi banyak produk pertanian seperti, beras, daging, telur, sayur itu diperjual belikan di pinggir jalan, sehingga hal ini juga sangat mendorong pertumbuhan sektor pertanian di kabupaten Badung.
"Banyak hasil pertanian yang dipasarkan oleh masyarakat kita lihat di pinggir jalan banyak produk pertanian seperti, beras, telur, daging, sayur diperjual belikan ini juga mendorong sektor pertanian di kabupaten Badung," ugkap Wayan.
Prihal tersebut, kata Wayan Wijana terus berupaya dan memotivasi para petani agar masyarakat tetap bertahan meskipun pariwisata nantinya kembali pulih.
"Kita menangkap peluang ini kita terus memotivasi masyrakata agar Pertumbuhan sektor pertanian itu mampu terus kita jaga jangan sampai nanti ketika pariwisata pulih masyarakat kembali tinggalkan pertanian ini yang kita upayakan," terangnya.
Ia juga mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menerjunkan tim penyuluh pertanian dan sudah tersebar di seluruh desa di Kabupaten Badung.
"Kita punya penyuluh pertanian tersebar di masing-masing desa. Ini kita tugaskan penyuluh kita untuk mendampingi petani supaya bagaimana meningkatkan produktifitas baik dalam hal pemupukan, pemilihan benih, kemudian pengaturan pengolahan tanah ini perlu dilakukan secara koordinasi," kata Wayan.
Lebh lanjut ia mengatakan, jika selama ini Kabupaten Badung mengandalkan sektor pariwisata namun Badung juga sangat kuat di sektor pertanian dan itu sudah terbukti bahwa Badung masuk urutan ketiga penghasilan beras terbesar di Bali.
"Kita di Badung walaupun lebih banyak mengandalkan sektor pariwisata namun kita di Badung juga merupakan salah satu penghasilan beras terbesar ketiga di Bali," tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)