Namun demikian kondisi pariwisata saat ini di kota Denpasar diakui sudah sangat siap untuk menerima wisatawan. Hal ini dikatakan, Dezire Mulyani selaku Kadispar Kota Denpasar pada Kamis (10/2/22).
"Kita bisa lihat diakhir Desember 2021 kemarin, banyak juga tamu yang nginap di Denpasar tapi baru domestik saja, dan lumayan tingkat hunian hotel sampai 70%," ujarnya.
Dezire mengatakan, semenjak adanya kasus Omicron dan berakhirnya masa liburan diawal januari 2022. Sejak itupula tingkat kunjungan wisatawan di kota Denpasar hingga saat ini kembali mengalami penurunan.
"Ketika awal januari 2022 ini sudah mulai ada omicron dan berakhirnya masa liburan tingkat kunjungan wisatawan sampai saat ini mengalami penurunan lagi," ungkapnya.
Namun, secara persiapan Pariwisata di Kota Denpasar saat ini sudah mendapatkan sertifikat dari Kementrian Pariwisata, dan untuk itu pihaknya meyakinkan bahwa pariwisata di Kota Denpasar sudah siap menerima wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Saat ini sudah siap untuk menerima kunjungan mancanegara. Karena Restoran, Hotel, daerah tujuan wisata, sudah dipasang pedulilindungi dan sertifikat CHSE, artinya mereka sudah memenuhi standar protokol kesehatan, seperti cuci tangan, handsanitizer, memakai masker dan bahkan sudah ada sertifikat dari Kementerian Pariwisata, jadi 70% pengusaha kami sudah memiliki itu," katanya.
Untuk daerah tujuan wisata seperti kawasan Sanur sejauh ini kata Dezire Mulyani, sudah dipasang dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat sepanjang pantai tersebut.
"Terutama di kawasan Sanur sudah dipasang dengan aplikasi pedulilindungi disetiap pintu masuk yang ada sepanjang pantai tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut, Dezire Mulyani menuturkan saat ini kawasan Sanur terus dibenahi hal ini dilakukan dalam rangka menyambut event G20.
"Saat ini juga karena kunjungan wisatawan masih menurun bapak walikota berinisiatif untuk memperbaiki Sanur sejak tahun lalu sampai sekarang. Mudah-mudahan sebelum acara G20 nanti kawasan Sanur sudah bersih dan cantik," terangnya.
Selain itu, Dezire berharap kepada Kementerian Perhubungan agar dermaga di Sanur tepatnya di pantai mata hari terbit segara diselesaikan biar lalulintas menuju Nusa Penida bisa lancar dan aman.
"Kami berharap dari Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikan segera dermaga yang ada di Sanur sehingga lalulintas kunjungan ke Nusa Penida bisa kami serap di sana dan tamu-tamu juga bisa melalui pintu di sana tepatnya di mata hari terbit," tuturnya.
Pihaknya juga berharap semoga dengan adanya kunjungan wisatawan dari Jepang saat ini bisa meyakinkan negara lain bahwa Bali saat ini sangat aman dikunjungi.
"Saya sangat berharap tamu-tamu perdana yang datang ke Bali ini bisa memberitakan kepada negaranya bahwa kondisi Bali baik-baik saja dan sudah siap menerima tamu," ungkapnya.
Sementara itu Kabid Destinasi, I Gst. Ag. Kmg. Widnyana terus mengadakan pelatihan dini untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan harapan bisa menyiapkan tenaga kerja setelah pariwisata kembali normal.
"Walaupun posisi kunjungan wisatawan lagi menurun tapi kami dari dinas Pariwisata melalui dana alokasi khusus dari kementrian tetap mengadakan pelatihan SDM dibidang kepariwisataan tiap tahun kita tetap melakukan pelatihan," tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)