Kegiatan dharma wacana ini akan digelar secara hybrid (ofline terbatas dan online via youtube) yang diisi Dosen Univeristas PGRI Mahadewa Indonesia sekaligus juga wakil ketua PHDI Kota Denpasar, Dr. I Komang Indra Wirawan. S, Sn., M.FIL.H.
Menurut ketua panitia, I Gede Agus Wiradana yang juga sebagai ketua kebun berdaya krama, mengatakan bahwa kegiatan dharma wacana merupakan satu bagian dari semarak Banjar berseri astra Tegeh Sari.
“Di Tegeh Sari semua unit banjar sudah melakukan kegiatan rutin melakukan aktivitasnya masing-masing. Inilah yang ingin kita munculkan seperti senam lansia, workshop kebun membuat pupuk organik cair untuk mendukung program dinas ketahanan pangan kota Denpasar yang selama ini mendampingi tegeh sari dengan 3 kebun melalui program ketahanan pangan lestari termasuk dalam kegiatan semarak ini. Selain itu, kegiatan lainya yang semarak ada juga praktek membuat turunan eco enzime dari komunitas eco enzyme nusantara yang ada di banjar tegeh sari dan kegiatan lainnya,” terang I Gede Agus Wiradana.
Gede Agus Wiradana, manambahkan, khusus dharma wacana dilaksanakan oleh Paiketan Yowana Padma Astiti yang ingin mendapatkan pencerahan rohani sekaligus juga menggali adat dan budaya yang sudah ada di Bali selama ratusan tahun.
Sementara itu, ketua Paiketan Yowana Padma Astiti, Krisna Aditia, mengungkapkan tema yang diambil dalam dharma wacana ini sangat update dan sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu yakni ketika gering biasanya sesuhunan masing-masing pura melancaran atau istilah sekarang ngelawang.
“Harapanya tentu dengan ini kita semua bisa bangkit kembali, sesuluh di Bali sudah ada tinggal dimodifikasi dengan tambahan selalu menerapkan prokes,” ungkap Krisna Aditia.
(Agus Pebriana/Redaksi)