Baca Juga: Generasi Muda Bali Kembali Lirik Pakaian Adat Daerah Sebagai Identitas Kebudayaan
Asosiasi ini berfokus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan pembuangan bayi.
Didirikan pada April 2018 oleh The Peters Family yaitu Ronel dan Dick Peters setelah mereka pindah dari Windhoek menuju Swakopmund, Namibia.
Ruach Elohim yang berarti Breath of God atau nafas Tuhan tersebut dikelola dengan sukarela oleh para volunteer-volunteer yang tergabung di dalamnya.
Baca Juga: Pembagian Sembako untuk Mencapai Mutu Kehidupan Terbaik Berdasarkan Dharma
Jika terdapat bayi yang telah lahir namun tidak diinginkan (misalnya hamil diluar pernikahan), terlantar atau tersiksa di Namibia akan dirawat oleh Ruach Elohin.
Pada laman Facebook Ruach Elohim Foundation, Rabu (7/4), terdapat unggahan yang menampilkan gambar seorang pria tengah mempersiapkan tempat dirawatnya bayi-bayi yang dibuang.
Sistem yang dilakukan untuk mencegah pembuangan bayi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab adalah, menyiapkan sebuah kotak yang dipasang pada tembok depan, di mana, bayi dapat diletakkan di kotak tersebut sehingga nantinya akan diambil oleh pihak Ruach Elohin serta kemudian dirawat.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Nusantara, Pemuda Bali ini Koleksi Ratusan Udeng Batik
"Kehamilan tidak terencana? bayi yang tidak diinginkan? jangan lakukan aborsi, membunuh atau membuang bayimu! Letakkan bayi yang tidak anda inginkan dengan baik pada kotak penyelamatan bayi ini," diterjemahkan INBISNIS dari unggahan tersebut.
"Tidak ada hukuman, tidak ada persekusi, tersedia 24/7 (setiap hari), rahasia dan tidak perlu bernama, hubungi 081 242 6396)," sambungan dari unggahan Ruach Elohin.
Sejalan dengan aksi sosial ini, slogan yang digunakan adalah 'Because every baby deserves to live and be love' (karena setiap bayi layak untuk hidup dan dicintai).
(Koko/Red*)