Untuk menjadi agen pembaharuan guru harus giat belajar, mengingat tantangan guru kedepan adalah adanya transformasi teknologi (IT). Maka diharuskan guru harus siap-sedia. Hal ini dikatakan Drs. l Ketut Suarya, selaku Ketua PGRI Kota Denpasar, pada, Kamis (25/11/202).
"Yang jelas guru kita tidak boleh menyerah karena covid 19, artinya guru harus bisa improvisasi menjadi agent pembaharuan. Guru harus belajar-belajar dan belajar untuk mengisi diri, sebagai seorang agen pembaharuan. Tantangan kedepan guru itu sudah tentu adalah terkait dengan transformasi IT," ujarnya.
Dikatakan, Pemerintah rencana melakukan transformasi teknologi pada tahun yang akan datang, namun hanya karena Covid 19, maka rencana itu pun dipercepat. Selama melakukan pendidikan melalui daring dan luring, sejauh ini guru sudah menjalankan sesuai aturan.
"Kalau pemerintah kan merencanakan transformasi teknologi itu tahun 2022. Tapi hanya karena Covid 19, akhirnya maju lagi setahun kan. Buktinya pembelajaran secara daring dan luring kan sudah berjalan sesuai aturan," katanya.
Lanjutnya, guru adalah inspirator maka guru diharapkan harus mampu menanamkan sikap kepada siswa atau karakter 'Budi pekerti'. Maka diwajibkan guru harus mampu memberikan contoh sikap yang baik terhadap siswa.
"Guru adalah inspirator, guru sebagai inspirator itu tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun, karena guru sebagai inspirator memberikan inspirasi kepada siswa untuk bisa menanam sikap membangun karakter 'Budi pekerti'. Jadi, yang bisa membangun karakter sampai saat ini adalah guru," katanya.
Peran guru sangat central dalam hal membangun karakter siswa, maka diharapkan kepada guru untuk mampu memberikan yang terbaik buat siswanya.
"Itu peran guru, sangat central sekali," ujarnya.
Berkaitan dengan Kesejahteraan guru di Kota Denpasar, dia mengatakan bagi yang masih berstatus honorer untuk lebih meningkatkan diri biar pemerintah bisa memperhatikan statusnya. Kalau swasta, PGRI mendorong yayasan agar memperhatikan nasib guru.
"Kalau guru negeri yang sudah dapat sertifikat sejauh ini sudah. Teman-teman yang masih honorer ya tolong untuk tingkatkan diri biar bisa diperhatikan oleh pemerintah. Kalau swasta ya kita mendorong memberikan kesejahteraan kepada guru ya, itu harapan kita dari PGRI," tutupnya.
(Dionisius Harum/Redaksi)