wrapper

Breaking News

Sunday, 05 Dec 2021

Nasib Kuli Kelapa, Dari Seratus Dua Ratus Rupiah untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

Ditulis Oleh 
Rate this item
(2 votes)
Kletus Mite Niga jadi kuli kelapa demi penuhi kebutuhan keluarga

--------------------

INBISNIS.ID, NAGEKEO - Setiap manusia pasti memiliki cara tersendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Ketika menghadapi masa sulit dalam keluarga, kepala keluarga mengemban tanggung jawab besar dalam menafkahi Keluarga. Demi menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga, Kletus Mite Niga, warga RT 11, Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, rela bermandikan keringat menjadi kuli kelapa. 

Kletus Mite Niga yang kesehariannya adalah petani sawah terpaksa menjadi kuli kelapa karena kebijakan pemerintah terkait tutup air di sekunder 2, irigasi KM1 Tengah, Mbay kanan. 

Selain itu, situasi pandemi covid-19 yang menuntutnya tak bisa berbuat banyak untuk berspekulasi mencari pekerjaan lain.

Tambah lagi, serangan virus ASF yang meluluhlantakkan ternak babi peliharaan mereka ikut memberi andil terhadap kesulitan ekonomi yang mereka rasakan. 

Ketika dijumpai INBISNIS.ID, Sabtu (04/12/2021), Kletus sedang asyik mengupas kelapa dan tangannya yang telah piwai, nampak dengan cepat mengupas kelapa satu demi satu. 

Untuk jerih payahnya, Kletus dihargai dengan bayaran 100 rupiah hingga 200 rupiah perbiji kelapa yang telah dikupasnya. 

"Saya hanya kupas saja, 1 buah 200 rupiah, satu hari bisa 1000 buah, kalau cepat bisa 200 buah,” ujarnya menjawab pertanyaan media ini, sembari menghapus keringat yang mengucur deras di wajahnya. 

Penghasilan dari kuli kelapa tersebut tidak didapatinya tiap hari, tergantung dari banyaknya stok yang dimiliki masyarakat sekitar. 

Meski demikian, Kletus mengaku beruntung karena ditengah himpitan ekonomi keluarga, penghasilan dari kuli kelapa dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. 

"Saya bersyukur, dengan hasil saya kupas kelapa, saya bisa beli beras dan kebutuhan sedikit-sedikit di rumah. Sambil tunggu air buka, saya mainkan dulu yang ini," ujarnya santai, sembari tersenyum. 

Untuk diketahui, Pemda Kabupaten Nagekeo telah menetapkan kebijakan penutupan air di wilayah irigasi Mbay Kanan, Pintu Air KM1 Tengah sejak bulan Juli 2021 lalu. 

INBISNIS sebelumnya pernah mengabarkan bahwa akibat Kebijakan pemerintah terkait penutupan air yang direalisasikan di tengah Pandemi Covid-19 dan masifnya serangan Virus ASF, masyarakat keluhkan kewalahan pangan. 

Namun, hingga kini belum ada Kebijakan ril dari pemda Nagekeo untuk menyikapi situasi yang dikeluhkan masyarakat terdampak Penutupan Air di Irigasi Mbay Kanan, KM1 Tengah. 

(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi)

Dibaca 563 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami