Kepala Disperindag Kota Ternate, Hasyim Yusuf kepada INBISNIS.ID pada Jumat, (26/11) menjelaskan bahwa monitoring yang telah dilakukan periode minggu ke-3 bulan November 2021 beberapa komoditas bahan kebutuhan pokok masyarakat maupun kebutuhan bahan strategis lainnya ternyata ada yang mengalami fluktuasi.
“Setelah kami monitoring, ternyata ada beberapa bahan pokok yang mengalami fluktuasi harga jualnya, sehingga ini menjadi catatan dan perhatian kami,” tutur Hasyim.
Selengkapnya Hasyim mengatakan bahwa dari Kelompok Bahan Pokok Masyarakat dari 11 komoditas meliputi 51 jenis bahan kebutuhan pokok yang dipantau terdapat 16 jenis yang mengalami fluktuasi harga. Untuk Kelompok Hasil pertanian pangan dari 7 komoditas meliputi 29 jenis hasil pertanian pangan terdapat 9 jenis yang mengalami fluktuasi harga. Kemudian untuk komoditi perkebunan dari 7 jenis hasil perkebunan yang dipantau terdapat 4 jenis yang mengalami fluktuasi. Sedangkan untuk komoditi Perikanan dan Peternakan terpantau ada 5 jenis yang mengalami fluktuasi harga.
Lebih jauh Hasyim mengatakan bahwa untuk kelompok bahan pokok Masyarakat fluktuasi harga tertinggi pada jenis mentega amanda dengan kenaikan sebesar 33 persen yaitu harga sebelumnya 12 ribu menjadi 16 ribu. Untuk kelompok Hasil pertanian pangan fluktuasi tertinggi pada jenis tomat dengan kenaikan harga sebesar 300 persen yaitu harga sebelumnya 16 ribu menjadi 60 ribu, disusul terong dengan kenaikan sebesar 100 persen harga sebelumnya 5 ribu menjadi 10 ribu.
Kelompok komoditi perkebunan jenis biji pala kenaikan harga sebesar 5,54 persen harga sebelumnya 90 ribu menjadi 95 ribu dan untuk kelompok komoditi perikanan dan peternakan jenis ikan cakalang sedang dan teri kecil fluktuasi harga sama sebesar 50 persen.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang ekstrim, menurut Hasyim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate akan berupaya menjaga stok sembako pada akhir tahun, karena hal ini sering terjadi cuaca buruk yang menyebabkan pasokan sembako dari dan ke Ternate melambat.
“Kita akan tetap mengontrol aktivitas para pedagang, sehingga stok pasar untuk sembako tetap stabil. Dengan begitu, harga akan tetap stabil,” ujar Hasyim
“Biasanya akhir tahun, Barito sering mengalami kekurangan stok. Belum lagi ditandai kondisi cuaca yang buruk sudah pasti pasokannya lambat masuk. Jadis stok ,” pungkasnya.
(ARH/Redaksi)