Wali Kota Ternate, M.Tauhid Soleman yang turut ambil bagian pada acara tersebut, mengatakan ketertarikannya pada sektor budidaya perikanan ini, karena beberapa wilayah di Kota Ternate sangat memungkinkan untuk dikembangkan komoditi budidaya perikanan seperti udang maupun ikan air tawar lainnya.
Ungkapan ini disampaikan Walikota kepada awak media Sabtu, (27/11/2021). Selanjutnya Wali Kota mengatakan bahwa Pemerintah Kota akan mengarahkan pembangunan budidaya perikanan dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia di beberapa kecamatan berpotensi untuk pengembangan sektor ini.
Wali Kota Ternate, M.Tauhid Soleman
“Kedepan budidaya perikanan akan menjadi skala prioritas program pemerintah untuk meningkatkan pendapatan nelayan yang fokus pada sektor budidaya. Rencana ini akan dilakukan di Kecamatan Pulau Ternate, serta Kecamatan terluar yakni Pulau Moti, Pulau Hiri dan Kecamatan Pulau Batang Dua,” jelas Tauhid.
Tauhid menyebut bahwa pengembangan Budidaya Perikanan perlu melibatkan swasta untuk investasi, karena sektor ini menjadi penting dalam rangka mengarahkan pada industrialisasi budidaya perikanan yang kuat bagi Kota Ternate kedepannya. Dan ini akan selaras dan sebanding dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate sebagai salah satu potensi pendapatan lainnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa minat yang besar dari Wali Kota setelah mendengar paparan Guru Besar IPB Prof Rokhmin Dahuri saat menyampaikan keynote speech pada Seminar Nasional dan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Perikanan Budidaya.
Menurut Rokhmin bahwa Maluku Utara adalah juara kedua di Indonesia dengan potensi yang sangat luar biasa. Hanya saja, tingkat pemanfaatannya baru 2 persen potensi yang ada sejak tahun 2005.
Secara potensial, perikanan budidaya dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, dan menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar dimana aktivitas on-farm aquaculture menyerap banyak tenaga kerja, dan aquaculture membangkitkan multiplier effects (industri hulu, industri hilir, dan sektor jasa) ekonomi yang sangat besar.
Bahkan, setiap satu orang bekerja di on-farm aquaculture menciptakan lapangan kerja di sektor off-farm (industri hulu, industri hilir, dan sektor jasa) rata-rata 3 orang tenaga kerja demikian paparan Rokhmin di depan Bupati dan Walikota se Maluku Utara.
(ARH/Redaksi)