Para pelaku UKM dan UMKM meminta pemerintah untuk segera menyikapi kenaikan harga minyak goreng yang sedang mengalami lompatan harga yang cukup tinggi.
Hal yang dikhawatirkan bagi pelaku UKM dan UMKM akan berefek besar terhadap pertumbuhan usahanya, setelah sebelumnya sudah mengalami penurunan omset skala besar di awal Pandemi Covid 19. Selain itu, jika hal tersebut terus mengalami peningkatan atau loncatan harga akan banyak pelaku UKM dan UMKM akan gulung tikar.
"Saya kaget saat belanja bahan baku untuk kebutuhan produksi keripik, harga minyak begitu mahal di tempat langganan saya. Setelah itu saya coba pindah tempat, namun lebih mahal lagi. Ya kurang lebih 2 Minggu ini baru saya tahu, karena saya beli lebih untuk stok peruntukan produksi,” ucap Titie salah satu pelaku UMKM, Sabtu, (04/12/2021).
Lain halnya yang dikatakan oleh salah satu penjual sembako Mustakim mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng tersebut berangsur angsur.
“Harga minyak memang naik sekarang, dari kemarin di bulan lalu. Harganya bervariasi tergantung mereknya. Kenaikan harga yang saya tau antara 2 sampai 3 hari naik lagi dan seterusnya. Tidak naik secara langsung tapi bertahap," ucapnya
Owner yookjajan, Resky yang merupakan salah satu mahasiswi Universitas Negeri Makassar mengatakan bahwa sudah beberapa Minggu terakhir menutup usahanya untuk sementara waktu karena minat beli konsumen setiap hari menurun secara signifikan yang dipengaruhi Pandemi Covid19 dan ditambah lagi kenaikan harga minyak goreng yang jadi salah satu bahan baku olahan produksinya.
(Andi Rusman/Redaksi)