Upaya sejumlah mahasiswa yang berpusat di depan Gedung Phinisi UNM.Jl A P Pt Rani hanya membakar dua buah ban. Polisi tanpa senjata dengan sigap dan persuasif berhasil mencegah mahasiswa yang mau menahan mobil box untuk dijadikan palang di tengah jalan.
Mahasiswa yang umumnya tidak memakai jas almamater, selain menuntut Presiden mundur dan mencabut beberapa UU seperti UU Cipta Kerja, juga berorasi menolak amandemen UUD NRI 1945, menentang pencabutan subsidi BBM dan pengadilan menjadi alat legalisasi perampasan ruang hidup.
Konsentrasi mahasiswa yang biasanya di depan UMI Jl Perintis Kemerdekaan, depan UNM Jl A Pettarani dan depan UNISMUH Jl Alauddin menjadi macet.
Beruntungnya, kuliah tatap muka belum efektif. Hal ini diakui Prof Dr Andi Syamsul Kamaruddin MS salah seorang Guru Besar UNM yang dihubungi lewat INBISNIS pada Kamis (28/10) siang, bahwa kuliah tatap muka belum efektif. Lagipula pihak kampus, kata mantan Rektor UVRI Makassar ini, ditutup hari ini. Saya sendiri tidak masuk kantor karena menghindari aksi unjuk rasa.
Menjelang ba'dha Zuhur Makassar diguyur hujan.
Dalam pantauan INBISNIS ID baik secara langsung maupun WA Grup, terjadi titik kemacetan dan demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sulsel, fly over, kampus UMI, depan kampus pintu satu UNHAS, Kampus UNM Gunung Sari, Kampus UNISMUH Alauddin, Kampus UIN Alauddin, dan ada beberapa titik lagi di pertigaan Hertasning Pettarani, Pertigaan Jln Boulevar, menjadi titik unjuk rasa dan jalur alternatif dari kendaraan.
Menjelang Magrib para pendemo telah membubarkan diri.
(A Rivai Pakki/Redaksi)