wrapper

Breaking News

Thursday, 04 Nov 2021

Menteri PPPA: Sebanyak 29.822 Anak Kehilangan Orangtua Akibat COVID-19

Ditulis Oleh 
Rate this item
(0 votes)
(istimewa)

--------------------

INBISNIS.ID, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyatakan bahwa sebanyak 29.822 anak telah kehilangan orang tua mereka selama pandemi. 

Hal itu, Ia sampaikan berdasarkan data yang dihimpun melalui RapidPro (Real Time Information)  dengan kerjasama UNICEF; 29.822 anak dari 31 provinsi dan 262 kabupaten/kota seluruh Indonesia. 

Sebagai tindakan kuratif guna mengembalikan semangat anak-anak belajar dan menjalani kehidupan mereka setelah ditinggalkan orang tuanya, Menteri PPPA memberi dukungan terhadap kegiatan psiko-sosial yang secara massif diinisiasi oleh POLRI-TNI. 

"Saat ini, salah satu isu penting yang perlu kita perhatikan bersama adalah pemenuhan hak pengasuhan bagi anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi. Kami, Kemen PPPA menyampaikan apresiasi atas inisiasi POLRI untuk kegiatan hari ini dalam rangka memberikan dukungan psikososial terhadap anak-anak yang terdampak COVID-19 secara serentak di seluruh Indonesia. Pendampingan sosial pada anak menjadi sangat penting dilakukan untuk mengembalikan lagi semangat anak-anak dalam belajar dan menjalani kehidupannya pasca ditinggalkan orangtua mereka,” ungkap Menteri Bintang dalam kegiatan dan pemberian dukungan psiko-soial yang bertajuk "Peduli Anak, Indonesia Tangguh” di Jakarta (02/11/21).

Sedangkan bentuk dukungan psiko-sosial tersebut berupa pendampingan kepada anak-anak yang telah kehilangan orang tua mereka akibat pandemi. Hal ini dilakukan karena anak-anak merupakan aset masa depan dan generasi penerus bangsa. Memastikan agar tumbuh kembang mereka, kehidupan mereka, baik secara mental dan fisik terjamin adalah tujuan dari kegiatan dan pemberian dukungan psiko-sosial ini. 

Selain Menteri PPPA, hadir pula Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam acara tersebut. Acara kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak di dalamnya termasuk Kementerian Sosial Republik Indonesia. Di sela-sela sambutannya, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa kegiatan dan pemberian dukungan psiko-sosial ini, di sisi lain adalah bentuk kehadiran negara dalam melindungi anak-anak yang terdampak pandemi. 

"Kegiatan ini menjadi sangat penting untuk membangun motivasi dan mengembalikan semangat agar mereka dapat tumbuh melanjutkan kehidupan layaknya anak-anak lain. Kami semua mewakili negara harus hadir dan memastikan anak-anak yang kehilangan keluarga tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk itu kami bersinergi dengan stakeholder untuk memberikan perhatian khusus dalam hal pendampingan psiko-sosial pada anak” tutur Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam acara tersebut.  

Sedangkan Tri Rismaharini selaku Menteri Sosial menyatakan, anak-anak yang kehilangan orang tua mereka pastinya mengalami shock. Oleh karena itu, Ia mendukung kegiatan psiko-sosial ini untuk mengurangi dampak mental yang menjerat mereka. 

“Anak-anak yang terdampak itu pasti mengalami shock karena mereka memikirkan masa depannya apakah mereka masih bisa sekolah atau tidak. Untuk itu, saya memberikan apresiasi terhadap langkah POLRI-TNI yang ikut serta memberikan pendampingan psiko-sosial kepada anak-anak terdampak pandemi COVID-19. Dalam diri anak-anak, selain kebutuhan fisik (materi), maka ada sekitar 50 persennya membutuhkan semangat untuk melanjutkan hidup dan cita-citanya. Pada masa anak-anak ini, nantinya akan berpengaruh pada kehidupan mereka selanjutnya. Kalau mengalami shock di masa anak-anak, maka akan sulit berkembang saat dewasa," ujar Risma.

Kegiatan pemberian dukungan psiko-sosial terhadap anak-anak yang terdampak pandemi ini dilaksanakan oleh seluruh jajaran POLRI dan TNI di daerah, sedangkan untuk tingkat nasional dipusatkan di Lapangan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI, Jakarta. Dengan membentuk Tim Bersama, POLRI-TNI juga menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Sosial Republik Indonesia, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Badan Intelijen Negara, Bhayangkari, Bank BRI, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), ARC Indonesia, dan salah satu mitra dunia usaha, Artha Graha Peduli. Tentunya, kegiatan untuk memberikan dukungan psiko-sosial ini akan diperluas ke seluruh Indonesia. 

(NMH/Redaksi)

Dibaca 253 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami