Ardianus Ardede merupakan putra ketujuh dari pasangan suami-istri Ardianus Basten, dan almarhum Maria Siti.
Selama 8 tahun, bocah kecil ini menghabiskan hari-harinya dengan berbaring dan bersandar di tempat tidur.
Ayah Ardede, yang akrab disapa Ardianus Basten kepada INBISNIS, Jumat (04/11/2021), mengatakan bahwa Ardede menderita lumpuh sejak lahir. Dan hal itu membuat Ardede menghabiskan hari-harinya terbaring lemah di tempat tidurnya.
"Dia lumpuh, sejak lahir, dia tidak bisa buat apa apa, hanya bisa makan, itupun kalau makan, kami suap, dan makanan tidak bisa dikunyah," jelasnya.
Ardede juga tidak bisa duduk sendiri dan jika ingin bergerak harus ada yang membantu menggerakkan. Sehingga praktis, dia tidak bisa apa-apa lagi. Sampai sekarang dia juga tidak bisa berbicara.
Ardianus Basten, menuturkan, ia memang pernah mengobati putranya itu ke dokter, sejak Ardede usia 1,5 tahun, hasil pemeriksaan waktu itu Ardede mengalami keracunan saat kehamilan.
"Pernah dibawa ke dokter pada umur 1,5 tahun dan didiagnosa Ardede mengalami keracunan saat kehamilan," ujar Basten.
Basten juga menceritakan bahwa, Ardede ditinggalkan ibunya, saat berusia 7 bulan.
Lebih lanjut, Basten mengatakan, dirinya berniat untuk mengobati putranya, di rumah sakit tetapi terbentur pada biaya yang mahal. Biaya pengobatan Ardede dinilai sangat sangat mahal, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah pas-pasan karena ia bekerja sebagai petani.
"Kami dapat bantuan pemerintah, yaitu bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), tetapi bantuan untuk anak kami belum ada," jelas Basten.
Karena itu pula, masih kata Basten, dirinya sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah seperti bantuan kursi roda dan pengobatan anak Ardede.
"Saat ini Ardede belum memiliki BPJS, dan berharap pemerintah bisa membantu mengurus BPJS Kesehatannya," ujar Basten.
Sementara itu, Kepala Dinas sosial (Dinsos), Manggarai Timur, Mikael Jaur, menghimbau warganya, untuk mengurus jaminan kesehatannya di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kepala Dinas Sosial mengatakan, BPJS ini penting untuk mempermudah pelayanan kesehatan.
"Setiap warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik, jangan tunggu kebutuhan mendadak baru mengurus BPJS, dan jangan tunggu masuk rumah sakit baru mengurusnya, kartu BPJS itu tidak bisa digunakan langsung. Akibatnya nanti kemudian banyak yang menyalahkan pemda, ini tidak bagus,” jelas Mikael Jaur, saat diwawancarai INBISNIS, Senin 26/10/2021) lalu.
Ia mengatakan, kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi masyarakat, untuk itu program seperti ini akan sangat membantu meringankan beban warga yang kurang mampu.
Masih kata Mikael, persyaratan hanya menggunakan Kartu Keluarga (KK), dan surat keterangan tidak mampu dari Pemerintah Desa setempat.
Ia berharap bagi warga yang tidak mampu atau miskin, mereka bisa mendaftarkan diri untuk mengurus BPJS yang biayanya ditanggung pemerintah melalaui dinas sosial.
“Saya harapkan seluruh warga Manggarai Timur, dapat menerapkan pola hidup sehat dan bagi yang belum memiliki Jaminan Kesehatan, segeralah mendaftar, semua berkas persyaratan silahkan bawa di kantor saja," jelasnya.
Untuk anda yang bergerak hatinya untuk membantu penderitaan anak Ardede, silahkan menghubungi nomor, 081238477658.
(Hendratias Iren/Redaksi)