Camat Keo Tengah, Hildagerdis Mutakasi, Ketika diwawancarai media ini, menerangkan bahwa pihaknya berterimakasih kepada Plan Indonesia dan siap bersinergi dan membangun hubungan kerjasama yang baik dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Kecamatan Keo Tengah.
Pihaknya merasa bersyukur karena kecamatan Keo Tengah ikut terjaring menjadi lokus penanganan stunting di Nagekeo. Hal tersebut bagi mereka merupakan kesempatan emas untuk menyongsong dan mempersiapkan generasi emas Keo Tengah di masa mendatang.
Hilda menjelaskan bahwa sebagai Camat Keo Tengah ia telah menyiapkan Sejumlah strategi dan langkah-langkah sebagai upaya pencegahan stunting di Keo Tengah.
"Yang pertama kita benahi mindset pemimpin, makanya saya undang paling pertama adalah para kepala desa dan Tim Penggerak PKK. kenapa?, karena mereka pemimpin di level masyarakat, yang terdekat dengan masyarakat, karena tidak semua kepala desa tau tentang stunting," Ujar Hilda.
"Yang kedua, sebagai Camat Keo Tengah, saya tidak merasa bahwa stunting itu Aib, malah saya bersyukur Kecamatan Keo Tengah ikut terjaring, bukan tidak mungkin di wilayah lain ada, tetapi tidak terjaring," ujarnya.
"Ketika terjaring makin banyak itu artinya membuat kami semakin terpanggil untuk bagaimana SDM Keo Tengah, bagaimana generasi emas 2045 disiapkan dengan baik," paparnya.
Camat Keo Tengah mengemukakan bahwa upaya pencegahan stunting harus dilakukan secara gotong royong. Semua pihak diharapkan agar bergandengan tangan dan bersinergi secara positif.
"Kolaborasi dengan semua pihak, Gereja, RT, Dasawisma, PKK. Masing-masing punya tanggung jawab moril, untuk mengambil peran sesuai porsi porsi tugasnya," harapnya.
Menurut camat Keo Tengah, Faktor pemicu terjadi stunting di wilayah Keo Tengah adalah minimnya layanan kesehatan dan edukasi bagi masyarakat teristimewa remaja putri.
"Kami melihat dari derajat Pelayanan kesehatan di Keo Tengah ternyata banyak remaja usia sekolah dan pasangan usia subur, Yankesnya dibawah 50 persen pelayanannya. Itulah wajah pelayanan kesehatan yang menunjukan derajat kesehatan dan saya tidak kaget kalau stunting di Keo Tengah tinggi," ujarnya.
"Penyebabnya, kita tidak mempersiapkan calon ibu, calon keluarga untuk menghasilkan calon generasi yang sehat," tambah camat Keo Tengah.
"Bagi kami penanganannya terlambat, alangkah lebih baik kita mencegah, dan itu harus di hulu. Di hulunya ada remaja putri, ada wanita usia subur. Faktor ekonomi itu urusan sekian, tetapi bagaimana menyadari terkait kesehatannya. Kalau sehat dia bisa kerja, dia pintar," ungkap Camat Keo Tengah saat diwawancarai INBISNIS.ID, Jumat (05/07) sore.
(Petrus Fua Betu Tenda/Redaksi)