Pasalnya lahan kota Semarang kini hanya tersisa 6% dari total keseluruhannya, sehingga harus digunakan sebaik mungkin guna kemaslahatan masyarakat.
Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengungkapkan pelatihan penanaman pisang cavendish ini termasuk yang ke 20 setelah beberapa masjid yang sudah di galakan penanaman pelatihan.
"Bersama sama memakmurkan masjid dengan melakukan pelatihan penanaman pisang ini, dan ini termasuk yang ke 20 setelah sebelumnya kami melakukan pelatihan di berbagai masjid," ungkapnya Kamis, (25/11).
Tidak hanya itu, Ita menambahkan bahwa tidak hanya pisang yang akan di kembangkan, namun berbagai bentuk olahan makanan sayuran, buah buahan, dan ikan mampu kita promosikan.
"Tidak hanya pisang, kini hanya awal di kota semarang, karen pandemi sangat diperlukan untuk eksis, bagi yg punya produk bisa dijual," tambahnya.
Kemudian ia memilih pelatihan di masjid karena sejak kecil ia diajarkan untuk beribadah 5 waktu oleh ayahnya, karena ayahnya juga suka ke pergi ke masjid.
"Saya hadir disini karena ayah saya suka ke masjid menjalankan 5 waktu, saat itu jarak rumah sampai ke masjid sampai 75 meter,” tambahnya.
Demikian dengan penggalakan penanaman pisang cavendish mampu mendongkrak perekonomian jamaah bahkan masyarakat di masa pandemi.
Dewan Masjid Indonesia, Achmad Fuadz membeberkan kenapa memilih pisang cavendish yang di tanam di setiap masjid, hal itu lantaran karena harga pisang cavendish saat ini sangat mahal dan terjangkau.
"Budidaya pisang cavendish yang biasa dijual di supermarket, satu pohon bisa 11 sisir, dan satu sisir saja harganya 45-50 ribu. Begitupun manfaatnya luar biasa dan banyak dari buahnya, kulitnya, debognya, dan jantung." bebernya.
Selain itu dengan pelatihan dan penanaman pisang cavendish selain bisa di konsumsi juga menambah income jamaah dan masyarakat.
Selanjutnya pelatihan penanaman pisang cavendish merupakan program dari DMI dari masjid yang berpotensi untuk kegunaan masyarakat di masa pandemi ini.
"Jika jamaah bisa disinergikan dari berbagai aspek mahasiswa, orang tua, sangat berpotensi untuk menyelesaikan problem di masyarakat,” kata dia.
Dengan pelatihan diharapkan jamaah menambah ilmu dan wawasan, karena hal ini merupakan program DMI di masa pandemi yang ditujukan pada masyarakat yang terkena PHK, usaha yang mengalami penurunan, hingga gulung tikar.
"Salah satu program di masa pandemi yang terkena dampak seperti phk, usaha yg bangkrut," terangnya.
Saat ini ada 114 masjid yang akan diberikan pelatihan dan penanaman pisang cavendish, setiap masjid akan diberikan 100 unit bibit pohon, baik itu akan di tanam di pekarangan masjid, dan sisanya akan dibagikan kepada masyarakat lewat pengurus masjid.
Kuncoro salah satu pengurus masjid Almujahidin sangat mengapresiasi akan adanya pelatihan yang di canangkan oleh pemerintah semarang bersama dewan masjid, ia berharap dengan adanya pelatihan ini bisa memberikan manfaat besar serta mendongkrak perekonomian masyarakat khususnya jamaah di tengah wabah pandemi ini.
"Memberikan dampak positif dan manfaat bagi kita semua, memperoleh hasil manfaat dengan adanya pelatihan ini," ungkapnya.
(Adimungkas E/Redaksi)