Lurah Renon menjelaskan, selain fokus menangani penyebaran virus Covid-19, yang juga menjadi perhatian kami adalah bagaimana memperbaiki kehidupan ekonomi  yang anjlok bagi warga yang benar - benar terdampak secara langsung.

“Bagi warga yang masih mampu untuk berusaha dengan berjualan dan bekerja seadanya atau segala macam kegiatan yang positif kita dukung saja, sedangkan bagi warga yang tidak mampu kita upayakan dengan bantuan - bantuan yang ada dari pemerintah, bantuan sembako dari CSR atau bantuan lainnya” kata dia, Rabu (3/11).

Kami sangat mengapresiasi segala bentuk kegiatan dan aktivitas warga yang positif, kalau dulu sebelum Pandemi Covid-19 bagi warga yang berjualan di trotoar kita lakukan pelarangan tetapi sekarang kita arahkan, meskipun berjualan tetapi harus tetap menerapkan Promkes dengan mematuhi 3 M, Luh Oka menambahkan.

“Untuk menangani penyebaran virusnya sendiri kami tetap melakukan sosialisasi ke warga untuk mematuhi Prokes dengan 3 M dan mengarahkan warga untuk melakukan vaksinasi melalui Tim Gotong Royong bekerjasama dengan Desa Adat, ini menjadi tantangan tersendiri karena masih banyak warga yang menolak vaksin dengan berbagai alasan, meskipun yang sudah divaksinasi kira - kira telah mencapai 80%, dan trend nya di Kelurahan Renon sekarang sudah zona hijau karena menurut data hanya 1 orang yang terjangkit saat ini,” sebutnya.

Dirinya berpesan agar warga tetap mematuhi Prokes dalam berkegiatan sesuai arahan dari pemerintah agar Pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan perekonomian bisa bangkit kembali. 

“Mungkin peraturan yang ada belum bisa menyenangkan semua orang tetapi satu hal yang pasti bahwa pemerintah tetap menginginkan yang terbaik buat warganya, berusaha melakukan yang terbaik bagi warga,” tandasnya.

(Herman Yosef Subu Sadipun/Redaksi)