wrapper

Breaking News

Wednesday, 03 Nov 2021

Kisah Warga Semarang Bertahan Hidup Menjadi Manusia Silver

Ditulis Oleh 
Rate this item
(1 Vote)
istimewa

--------------------

INBISNIS.ID, SEMARANG - Kresna (22) warga Kota Semarang kini menjadi manusia silver untuk mempertahankan hidup di masa pandemi.

Ia tampak sibuk berdiri sambil memegang kardus yang ia arahkan ke setiap pengendara yang berhenti di depan lampu merah jerakah. Baik mobil, motor, bahkan truk ia arahkan demi rupiah untuk menyambung hidup Tidak hanya sendirian, ia bergantian untuk melaksanakan tugas bersama keempat temannya yang juga dari Semarang, bahkan ada yang dari Demak.

Ia mengatakan bahwa selama pandemi sulit untuk mencari kerja, sudah beberapa kali melamar pekerjaan, tidak ada panggilan, ditambah juga ijazah hanya SMP. 

”sulit cari kerja di pandemi saat ini mas, sudah beberapa kali melamar di pabrik bahkan lowongan lain tidak ada panggilan juga, dirumah terus tidak ada perkembangan, apalagi kebutuhan juga setiap hari ada,” katanya.

Kresna mengaku awal mula melakoni menjadi manusia silver diajak temannya. Biasanya ia melakoni pekerjaan menjadi manusia silver sekitar pukul 1 siang dan selesai sampai 10 malam, bahkan lebih Dikarenakan ada 4 orang yang ada, maka dibuat sistem setiap 2 jam sekali secara bergantian.

Ia juga menerangkan secara singkat bahwa cara membauri dengan cat silver saling oles mengoles dengan temannya secara bergantian.

”Ya kita saling mengoles saja yang kiranya sulit untuk di oles, misalnya di punggung,” terangnya.

Kemudian cat yang ia gunakan besi yang berwarna silver, hasil dari iuran bersama sama. Biasanya cat silver mampu bertahan sampai 8-9 jam, setelah lebih dari jam itu akan memudar. Ia mengaku, selama menggunakan cat silver, tidak ada efek samping yang ia rasakan.

“Efek samping tidak ada, mungkin ya gatal dan terasa panas saja di kulit, tapi itu tidak seberapa,” ucapnya.

Kemudian ia juga memaparkan selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, maka dari itu ia terpaksa harus melakoni pekerjaan menjadi manusia silver untuk menyambung hidup.

”Ya saya lakoni saja mas, yang penting halal, tidak mencuri, apalagi maling,” gelagaknya.

Selama sehari ia mampu meraup sekitar 200-300 ribu rupiah, bahkan bisa lebih. Ilham salah satu pengendara menerangkan tidak merasa terganggu akan adanya manusia silver di lampu merah jerakah ini, apalagi mencari pekerjaan selama pandemi memang susah.

”Tidak masalah, dan tidak terasa terganggu, yang penting itu halal, apalagi pandemi ini memang sulit mencari pekerjaan,” kata dia.

Kemudian ia menyebut tantangan selama menjadi manusia silver yaitu sering adanya operasi dari Satpol PP, Ia menceritakan selama ini ia sudah tertangkap Satpol PP sebanyak 2 kali.

”Biasanya kami kejar-kejaran sama Satpol PP mas, yang menyedihkan itu ketika dibawa ke kantor kami di intimidasi dengan cara di pukuli,” ucapnya.

“Harapnya dari pemerintah selalu melihat masyarakat bawah, misal menjadi manusia silver itu pekerjaan kurang baik, maka dibukakan solusi seperti dibukakan lowongan pekerjaan.” harapnya.

(Adimungkas E/Redaksi)

Dibaca 222 Kali

INBISNIS dibangun dalam rangka mendukung dunia usaha dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia.

Ikuti Kami