Sukur Abdul Raman Leu Ape sudah membuktikan semua itu. Pria 40 tahun yang kini merantau di negeri jiran Malaysia adalah seorang koki yang sukses menghasilkan rupiah. Ia berasal dari kampung Atanila, Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT.
Sejak tahun 1990 silam, Abdul Raman berpamitan dengan kedua orangtuanya, bapa Rahaq Bala Leu Ape dan mama Jalika untuk merantau ke Malaysia.
“Waktu itu, saya berumur sekitar 15 tahun. Saya ikut kapal kayu dari kampung Wei Lolon,” ceritanya lewat WhatsApp.
Sampai di Malaysia, ia belum diizinkan oleh Pemerintah setempat untuk menjadi pekerja karena umur masih terlalu dini. Walaupun demikian, pikirannya untuk kembali ke kampung tidak terbayangkan sedikitpun sebelum ia sukses.
Waktu terus berjalan, Abdul Rahman pun diminta untuk bekerja pada perkebunan milik sebuah perusahaan. Ia menjalankannya dengan penuh semangat, sabar dan tekun. Hingga akhirnya, perjalanan hidupnya berlabuh pada sebuah restoran ternama yakni Sri Suria Cafe.
Ia diterima untuk bekerja sebagai koki sejak tahun 2008 silam, hingga 2021 masih aktif menghidangkan makanan bagi para pengunjung resto. Penghasilan yang ia terima juga lumayan besar. Sekitar 3000 ringgit atau 10.000.000 rupiah per bulan. Dengan demikian, hingga kini, pria asal Atanila tersebut sudah menghasilkan ratusan juta rupiah dari kerja kerasnya sebagai koki.
Dari kampung kecil di bagian Selatan bumi Uyelewun, Abdul Rahman dilahirkan menjadi seorang pekerja sejati. Ia berpesan agar setiap orang mesti mencintai pekerjaannya, tetap tekun dan semangat, maka kesuksesan itu akan datang dengan sendirinya. Ia juga bermimpi, suatu saat nanti bisa membuka usaha kuliner di Lembata tercinta.
“Saya sudah sukses di tanah orang, karena itu, saya bercita-cita untuk buka usaha kuliner di Lembata,” sambungnya.
(Antonius Rian/Redaksi)