Hal tersebut disampaikan oleh Prof Dr Ir H Musa Hubeis MS Dipl Ing DEA dalam Wibiner bertajuk Sustainable Entrepreneurship yang diadakan Majelis Nasional KAHMI.
Disinilah peranan UMKM andaikata pemerintah bisa menjadikan pelaku usaha mandiri. Sayangnya pelaku ekonomi kecil membantu pengusaha besar. Karena mereka memasok sayur, buah dan lainnya di hotel atau restoran dengan sistem konsinyering 45 hari.
“Mengenai pelaku usaha, Kita dì Indonesia baru sekitar 4% kalah jauh dari Vietnam dan Malaysia
Lebih lebih kalau dibandingkan dengan Singapura, Cina, Jepang atau Amerika," tandasnya dalam acara yang dipandu Prof Dr Sucia Sukmaningrum dari KAHMI.
Webinar yang diadakan Komisi Nasional KAHMI Insan Cita, Jumat (5/11) malam tersebut menampilkan Guru Besar Ilmu Manajemen Industri FE IPB yang memberi tips sebelum terjun ke dunia kewirausahaan dengan lima prinsip, diantaranya :
a. Harus memiliki visi.
b. Selalu berpikir positif.
c. Memiliki konsep hidup.
d. Berusaha terus mengurangi kelemahan dan
e. Bekerja di atas rata rata.
Ia juga mengutip pengakuan seorang pebisnis yang sukses tatkala mulai merintis usahanya, ia bekerja hampir 20 jam per hari.
“Nanti sekarang baru tidur nyenyak setelah usahanya sukses,” ujarnya.
Ia juga mengajak, selama menekuni kewirausahaan, tetap berpegang kepada lima proses yaitu :
1. Pengembangan kepribadian
2.Pengembangan keilmuan dan keterampilan
3.Pengembangan keahlian berkarya
4.Pengembangan perilaku berkarya dan
5.Pengembangan berkehidupan bermasyarakat
Peserta atas nama Basri Amal mantan Sekwilda 11 tahun bertanya terkait bagaimana untuk memulai usaha. Menurut pemateri ada enam langkah patut dikaji yaitu Perspektif; Prospek yang meliputi SDM, Manajemen, Finansial; Pangsa pasar; Teknologi dan Legalitas.
DIsinilah pentingnya media dalam pengembangan usaha menuju sustainable entrepreneurship Tanpa ditunjang pemberitaan media usaha kita akan tertinggal.
Ia mengambil contoh ada warung penjual bubur di salah satu daerah, sangat laris dan terkenall.
Selama Pandemi nyaris tidak ada pembeli sebab dia tidak menggunakan media. Orang dibatasi dengan PSBB PPKM dan sebagian takut bertatap muka selama pandemi. Makanan dipesan melalui aplikasi online.
Seraya menyimpulkan untuk menjadi sustainable entrepreneurship harus menguasai empat C: Communication, Collaboration, Critical thinking dan Creativity ' Innovation.
( A Rivai Pakki/Redaksi)