Demikian disampaikan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara, H.M Al Yasin Ali dihadapan kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI pada Jumat (5/11/2021).
Dari rilis yang disampaikan staf khusus wagub kepada INBISNIS menyatakan bahwa dalam kunjungan wagub diterima langsung oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo dan didampingi oleh Deputi Bidang Adpin BKKBN RI Teguh Santoso di ruang kerja kantor pusat BKKBN Jakarta Timur.
Kunjungan kerja ini disambut baik oleh Kepala BKKBN RI dengan menyampaikan ucapan terimakasih dan memberikan apresiasi atas dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah Maluku Utara terhadap Program Bangga Kencana khususnya Program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.
Percepatan Penurunan Stunting menjadi fokus BKKBN demi tercapainya 2030 Zero Stunting.
Program ini tidak akan berhasil, tanpa dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah dan masyarakat sebab program ini merupakan salah satu program BKKBN yang fokus untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
"Hal ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh BKKBN sehingga diperlukan dukungan dan komitmen dari Pemerintah Daerah melalui kolaborasi SKPD untuk bersama-sama berupaya mempercepat penurunan stunting di masing-masing daerah." jelas Hasto.
Lanjut Hasto bahwa setidaknya terdapat 3 tantangan utama untuk mewujudkan generasi yang berkualitas di Indonesia saat ini, yaitu stunting, mental disorder, dan defebel/autisme. Sehingga tentunya pencarian solusi yang efektif untuk menangani ketiga hambatan tersebut menjadi fokus utama pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mewujudkan program bangga kencana.
Upaya pemerintah pusat dalam hal ini BKKBN dalam percepatan penurunan stunting diantaranya pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dimasing-masing provinsi yang cakupannya sampai tingkat Desa/Kelurahan.
"Harapannya dengan adanya Tim Pendamping Keluarga ini, instansi-instansi daerah bisa ikut berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting,” pungkasnya.
(ARH/Redaksi)