Mengawali materinya, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan mengungkapkan bahwa ada 3 pilar membangun desa mandiri yakni Pembangunan distribusi logistik, Kawasan industri ekonomi khusus Pariwisata, dan Kawasan industri perikanan. Hal ini wajib dilakukan.
Kadis Pariwisata berharap kepada peserta untuk mengidentifikasi semua obyek yang bisa dijadikan obyek wisata di tempat masing masing dan laporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar untuk bisa tindak lanjuti. Juga mengajak peserta menggali keunikan, membangkitkan kekayaan budaya lokal sehingga jadi daya tarik tersendiri untuk mendongkrak wisatawan lokal dan internasional di Kabupaten Selayar.
“Saya tidak usah menyebut desa mana, namun banyak desa yang tidak giat menggali potensi desanya, yang sudah ada potensinya malah tidak diaktifkan. Dalam RPJMD, sementara kita intervensi 5 desa dan kita lakukan secara bertahap membangun obyek wisatanya yang sudah dianggap mampu menarik wisatawan lokal dan internasional. setelah proses pembangunan situs atau obyek wisata selesai oleh pihak Dinas Pariwisata selanjut akan diserahkan kepada desa sepenuhnya untuk dikelola,” Lanjut Andi Abdurrahman.
Setelah pemaparan materinya padat dan jelas, Andi Abdurrahman menyisakan waktu tersisa untuk sesi diskusi para peserta pelatihan. Ia mempersilahkan peserta bertanya ataupun penyampaian aspirasi dari desa atau komunitas yang diwakilinya.
“Kami berharap kepada Dinas Pariwisata untuk membukukan semua obyek wisata yang ada di kepulauan Selayar sehingga bisa diperkenalkan sejak dini kepada anak anak,” ucap Nur Hidayat peserta Pelatihan utusan Karang Taruna Perkasa Muda Desa Bonea Timur.
Selanjutnya Andi Abdurrahman Kadis Pariwisata langsung menanggapi aspirasi tersebut, ia mengatakan akan mengupayakan membukukannya namun hanya per desa karena jangan sampai setelah dibuatkan skala kabupaten nanti ada obyek wisata dikelola oleh salah satu desa tidak terawat sehingga wisatawan yang berkunjung ke sana merasa dibohongi.
Setelah itu di lanjut dari utusan Selayar Dive Adventure mengutarakan 3 hal yakni berupa aspirasi, Informasi dan masukan yakni meminta untuk memperbaharui peralatan pendukung wisatawan untuk aktivitas penyelaman bawah laut, memberikan informasi mengenai makam tua yang ada di Matalalang Kel. Bontoharu untuk bisa digali informasinya lebih dalam mendasari informasi awal dari cerita rakyat.
Sesi diskusi tersebut berjalan lancar dengan penuh antusias para peserta diskusi. Kadis Disparbud Andi Abdurrahman mendukung dan menampung semua aspirasi, informasi serta masukan yang disampaikan oleh masing-masing peserta.
Sebelum peserta melanjutkan kegiatan latihan praktek langsung dilapangan mengunjungi situs situs yang sudah ditentukan rutenya, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar menutup kegiatan pelatihan pemandu wisata budaya karena ada sesuatu lain hal mengenai waktunya. Sehingga waktunya dimajukan dari jadwal yang direncanakan sebelumnya.
Dalam acara penutupan itu Andi Abdurrahman selaku Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Selayar mengucapkan terimakasih kepada semua peserta atas partisipasi, informasi, aspirasi dan masukannya semala beberapa hari mengikuti pelatihan. Beliau juga menekankan sekali lagi bahwa jangan berhenti hanya di pelatihan, harus diaplikasikannya di daerah masing masing.
“Semua dari hasil diskusi dengan peserta hari ini saya anggap itu sebuah rekomendasi untuk di tindak lanjuti serius, kami akan upayakan itu,” tutup Andi Abdurrahman.
(Andi Rusman/Redaksi)
